Takeda dan Alodokter Berkolaborasi dalam Melawan DBD

Takeda dan Alodokter Berkolaborasi dalam Melawan DBD


Calendar
27 Maret 2024

Pentingnya Sinergi Multisektor dalam Pengendalian dan Pencegahahan DBD di Indonesia

  • PT Takeda Innovative Medicines dan Alodokter bekerja sama perangi DBD melalui program edukasi, baik kepada tenaga kesehatan, maupun masyarakat umum
  • Pencegahan DBD perlu dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dengan penerapan gerakan 3M Plus secara konsisten, serta mempertimbangkan pencegahan inovatif melalui vaksin
  • Kasus DBD di Indonesia melonjak dalam beberapa waktu terakhir, di mana pada minggu ke-11 tahun 2024 dilaporkan terdapat 35.556 kasus dengan 290 kematian

Jakarta, 27 Maret 2024 – PT Takeda Innovative Medicines dan Alodokter hari ini mengumumkan kolaborasi yang telah dijalin kedua perusahaan sebagai bentuk komitmen, serta partisipasi aktif dalam memerangi DBD di Indonesia. Kolaborasi tersebut direfleksikan ke dalam serangkaian kegiatan dan inisiatif, baik yang ditujukan kepada tenaga kesehatan, masyarakat umum, maupun karyawan, untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran virus dengue.

Demam berdarah dengue adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk dengan penyebaran tercepat dan merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang besar.1 Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam berdarah dengue adalah salah satu ancaman utama kesehatan masyarakat di dunia, dan di Indonesia sebagai salah satu negara hiper-endemis.2 Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2023 menyatakan bahwa terdapat total 114.435 kasus demam berdarah dengue selama tahun 2023 dengan kematian 894 kasus, turun dari tahun sebelumnya sebanyak 143.266 kasus dan kematian sebanyak 1.237 kasus.3 Sedangkan, di tahun 2024, sampai dengan minggu ke-11 saja, tercatat 35.556 kasus dengan kematian 290 kasus.4

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen yang ditunjukkan oleh Alodokter untuk bersama-sama mengedukasi tentang bahaya dan pencegahan DBD. “DBD adalah penyakit yang mengancam jiwa dan sampai saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk DBD – menjadikan tindak pencegahan sebagai kunci. Oleh karena itu, kami menyambut baik kemitraan dengan Alodokter sebagai sumber informasi kesehatan tepercaya, untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengetahuan tenaga kesehatan tentang DBD, pencegahannya, serta penanganannya. Takeda membangun kemitraan dengan Kementerian Kesehatan melalui kampanye bersama #Ayo3MplusVaksinDBD, yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menerapkan 3M Plus secara konsisten guna membatasi populasi nyamuk, serta berkonsultasi dengan dokter mengenai intervensi inovatif melalui vaksinasi.”

Andreas juga menggarisbawahi perlunya lebih banyak edukasi tentang DBD dan intervensi inovasi dalam pencegahan DBD, “Masih banyak kesalahpahaman terkait risiko, tingkat keparahan, dan pencegahan dengue. Di Indonesia, semua orang berisiko terkena DBD, tanpa memandang usia, di mana mereka tinggal, atau gaya hidup. DBD terutama memberikan dampak pada populasi usia aktif, dan merupakan penyebab utama kematian bagi anak-anak. Perlindungan melalui vaksinasi direkomendasikan oleh asosiasi medis tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga orang dewasa. Oleh karena itu, marilah kita terus memperkaya diri kita dengan pengetahuan tentang DBD dan pencegahannya melalui sumber-sumber yang tepercaya, untuk melindungi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai. Bersama kita dapat memerangi DBD dan mencapai tujuan pemerintah Indonesia yaitu 'Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030'.”

Suci Arumsari, Pendiri dan Presiden Direktur Alodokter, mengatakan bahwa Alodokter menanggapi serius permasalahan DBD, “Saat ini, Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam penanganan kasus DBD. Meskipun upaya pencegahan dan pengendalian telah dilakukan, namun jumlah kasus DBD tetap menjadi perhatian utama dalam ranah kesehatan di negara ini. Faktor-faktor seperti cuaca yang ekstrem, urbanisasi yang cepat, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk menjadi beberapa faktor yang turut berkontribusi terhadap tingginya angka kasus DBD. Alodokter percaya diperlukan kerja sama lintas sektor serta kesadaran masyarakat yang lebih tinggi untuk mengatasi masalah ini secara efektif. Untuk itu, bisa bekerja sama dengan Takeda dalam meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan, merupakan sebuah kesempatan bagi kami untuk turut serta dalam mendorong peningkatan kapabilitas tenaga kesehatan dalam penanganan DBD di Indonesia. Di Alodokter, kami mengedepankan medical excellency. Kami memastikan untuk senantiasa menjadi sumber informasi terpercaya, baik bagi tenaga kesehatan, maupun masyarakat umum, di mana seluruh materi yang kami keluarkan telah melalui proses verifikasi yang ketat dari para expert kami, termasuk di antaranya adalah materi terkait dengue atau DBD.”

“Tidak hanya itu, kami juga menyadari bahwa pencegahan harus datang dari diri sendiri. Untuk itu, kami juga memastikan bahwa di kantor kami, gerakan 3M Plus harus selalu diimplementasikan. Jadi, kami sangat menghindari adanya tempat atau daerah yang memungkinkan terjadinya genangan air, atau penumpukan barang-barang, yang berpotensi menjadi tempat nyamuk dengue bertelur. Selain itu, kami juga mendorong karyawan kami untuk sama-sama mencegah penyebaran virus dengue, termasuk melalui pencegahan inovatif berupa vaksin. Pada akhirnya, lebih baik kita mencegah, daripada mengobati,” tutup Suci.

Waspada DBD Jelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Dalam beberapa waktu ke depan, masyarakat Indonesia akan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Di mana, momen tersebut tidak lepas dari budaya pulang ke kampung halaman atau mudik. Hal ini juga perlu menjadi perhatian, mengingat seorang individu tidak hanya berisiko terkena DBD, tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi. Ketika seekor nyamuk menggigit seseorang yang memiliki virus dengue dalam darahnya, nyamuk tersebut akan terinfeksi virus dengue. Nyamuk yang terinfeksi kemudian dapat menularkan virus tersebut kepada orang yang sehat dengan menggigit mereka. DBD tidak dapat menyebar secara langsung dari satu orang ke orang lain, diperlukan nyamuk untuk penularan virus demam berdarah.5

Risiko DBD lebih tinggi di daerah yang padat penduduknya seperti daerah pemukiman perkotaan, termasuk taman dan tempat bermain yang berada di dalamnya, di mana terdapat kemungkinan yang lebih tinggi untuk menemukan Aedes aegypti dan manusia yang terinfeksi, dibandingkan dengan daerah yang masih berhutan di mana Aedes aegypti dan manusia yang terinfeksi lebih kecil kemungkinannya untuk ditemukan.6 Hal ini karena nyamuk dengue dapat terbang beberapa ratus meter untuk mencari wadah berisi air dan bertelur, dan beberapa nyamuk per rumah tangga dapat menyebabkan wabah DBD yang besar.7

Untuk itu, penerapan 3M Plus (menguras bak air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang tidak terpakai, juga mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk) menjadi kunci penting dalam pencegahan DBD, serta mempertimbangkan pencegahan inovatif melalui vaksinasi. Untuk informasi lebih lanjut seputar DBD, silakan kunjungi www.CegahDBD.comGo to https://www.cegahdbd.com/.

Tentang Takeda

Takeda berfokus untuk menciptakan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat dan masa depan yang lebih cerah bagi dunia. Kami memiliki tujuan untuk menemukan dan menyediakan pengobatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup dalam bidang terapetik dan bisnis yang menjadi keahlian kami, termasuk gastrointestinal dan inflamasi, penyakit langka, terapi yang berasal dari plasma, onkologi, neuroscience, dan vaksin. Bersama dengan para mitra, kami berupaya untuk meningkatkan pengalaman pasien dan memajukan standar pilihan pengobatan melalui lini produk (pipelines) kami yang dinamis dan beragam. Sebagai perusahaan biofarmasi terkemuka berbasis-nilai, penelitian dan pengembangan (R&D), dari Jepang, kami berpedoman pada komitmen kami kepada para pasien (Patients), karyawan kami (People), serta bumi (Planet) ini. Karyawan kami yang berada di sekitar 80 negara dan wilayah, digerakkan oleh tujuan yang sama dan berpegang teguh pada nilai-nilai yang telah membentuk kami selama lebih dari dua abad. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.takeda.com.

Tentang Alodokter

Alodokter adalah platform kesehatan digital nomor satu di Indonesia dengan lebih dari 30 juta pengguna aktif setiap bulannya, serta lebih dari 97.000 dokter yang bergabung. Sejak tahun 2014, Alodokter telah unggul dalam menyediakan informasi kesehatan yang akurat, mudah dipahami, dan dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja dengan menyediakan 5 fitur utama yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia untuk membuat keputusan terbaik terkait kesehatan, baik secara pribadi maupun keluarga, yaitu: chat bersama dokter, belanja kebutuhan kesehatan secara aman dan praktis, buat janji konsultasi dengan dokter dan/atau mencari rumah sakit pilihan, artikel kesehatan terlengkap dalam bahasa Indonesia, perlindungan kesehatan lengkap dengan Aloproteksi.

Kontak Media:

PT Takeda Innovative Medicines

Arinda Wahyuningtyas

[email protected]

Alodokter

Nurul Firdhausy

[email protected]

Pemberitahuan Penting

Untuk tujuan pemberitahuan ini, “siaran pers” berarti dokumen ini, setiap presentasi lisan, setiap sesi tanya jawab, dan setiap materi tertulis atau lisan yang dibahas atau didistribusikan oleh Takeda Pharmaceutical Company Limited (“Takeda”) terkait rilis ini.

Siaran pers ini (termasuk setiap pengarahan lisan dan setiap pertanyaan-dan-jawaban sehubungan dengan itu) bukan merupakan promosi komersial atau kampanye untuk mempromosikan TAK-003 dan tidak dimaksudkan untuk, dan bukan merupakan, mewakili atau membentuk bagian dari setiap penawaran, undangan atau ajakan dari setiap penawaran untuk membeli, atau memperoleh, berlangganan, menukar, menjual atau dengan cara lain melepaskan, produk atau sekuritas apa pun atau permintaan suara atau persetujuan apa pun di yurisdiksi mana pun. Tidak ada saham atau sekuritas lain yang ditawarkan kepada publik melalui siaran pers ini. Penawaran sekuritas tidak boleh dilakukan di Amerika Serikat kecuali sesuai dengan pendaftaran berdasarkan Undang-Undang Sekuritas AS tahun 1933, sebagaimana diubah, atau pengecualian darinya. Siaran pers ini diberikan (bersama-sama dengan informasi lebih lanjut yang dapat diberikan kepada penerima) dengan syarat bahwa itu hanya digunakan oleh penerima untuk tujuan informasi (dan bukan untuk evaluasi investasi, akuisisi, pelepasan atau transaksi lainnya). Kegagalan untuk mematuhi pembatasan ini dapat merupakan pelanggaran terhadap undang-undang sekuritas yang berlaku.

Perusahaan di mana Takeda secara langsung dan tidak langsung memiliki investasi adalah entitas yang terpisah. Dalam siaran pers ini, "Takeda" kadang-kadang digunakan untuk kenyamanan di mana referensi dibuat untuk Takeda dan anak perusahaannya secara umum. Demikian juga, kata “kami”, “kami” dan “milik kami” juga digunakan untuk merujuk pada anak perusahaan secara umum atau mereka yang bekerja untuk mereka. Ungkapan-ungkapan ini juga digunakan di mana tidak ada tujuan yang berguna dengan mengidentifikasi perusahaan atau perusahaan tertentu.

Forward-Looking Statements

Siaran pers ini dan materi apa pun yang didistribusikan sehubungan dengan siaran pers ini dapat berisi pernyataan, keyakinan, atau opini mengenai bisnis Takeda di masa depan, posisi Takeda di masa depan, dan hasil operasi bisnis, termasuk perkiraan, prakiraan, target, dan rencana Takeda. Tanpa batasan, pernyataan berorientasi ke depan sering kali menyertakan kata-kata seperti “target”, “rencana”, “percaya”, “berharap”, “berlanjut”, “mengharapkan”, “bertujuan”, “berniat”, “memastikan”, “akan”, “mungkin”, “seharusnya”, “bisa” “mengantisipasi”, “memperkirakan”, “memproyeksikan” atau ekspresi serupa ataupun bentuk negatifnya. Pernyataan berorientasi ke depan ini didasarkan pada asumsi tentang banyak faktor penting, termasuk berikut ini, yang dapat menyebabkan hasil aktual berbeda secara material dari yang diungkapkan atau tersirat oleh pernyataan berwawasan ke depan: keadaan ekonomi seputar bisnis global Takeda, termasuk kondisi ekonomi umum di Jepang dan Amerika Serikat; tekanan dan perkembangan persaingan; perubahan hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk reformasi perawatan kesehatan global; tantangan yang melekat dalam pengembangan produk baru, termasuk ketidakpastian keberhasilan klinis dan keputusan otoritas pengatur dan waktunya; ketidakpastian keberhasilan komersial untuk produk baru dan yang sudah ada; kesulitan atau penundaan manufaktur; fluktuasi suku bunga dan nilai tukar mata uang; klaim atau kekhawatiran mengenai keamanan atau kemanjuran produk yang dipasarkan atau calon produk; dampak krisis kesehatan, seperti pandemi virus corona baru, pada Takeda dan pelanggan serta pemasoknya, termasuk pemerintah asing di negara tempat Takeda beroperasi, atau pada aspek lain dari bisnisnya; waktu dan dampak dari upaya integrasi pasca-merger dengan perusahaan yang diakuisisi; kemampuan untuk mendivestasikan aset yang bukan merupakan inti dari operasi Takeda dan waktu divestasi tersebut; dan faktor lain yang diidentifikasi dalam Laporan Tahunan terbaru Takeda pada Formulir 20-F dan laporan Takeda lainnya yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, tersedia di situs web Takeda di: https://www.takeda.com/investors/sec-filings/ atau di www.sec.gov. Takeda tidak berkewajiban untuk memperbarui pernyataan berorientasi ke depan yang terkandung dalam siaran pers ini atau pernyataan berorientasi ke depan lainnya yang mungkin dibuat, kecuali sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang atau peraturan bursa. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator hasil di masa mendatang dan hasil atau pernyataan Takeda dalam siaran pers ini mungkin bukan indikasi, dan bukan merupakan perkiraan, prakiraan, jaminan, atau proyeksi hasil Takeda di masa mendatang.

Informasi medis

Siaran pers ini berisi informasi tentang produk yang mungkin tidak tersedia di semua negara, atau mungkin tersedia di bawah merek dagang yang berbeda, untuk indikasi yang berbeda, dalam dosis yang berbeda, atau dalam kekuatan yang berbeda. Tidak ada yang terkandung di sini yang dapat dianggap sebagai ajakan, promosi, atau iklan untuk obat resep apa pun termasuk yang sedang dikembangkan.

Referensi

  1. The global rise of dengue infections. Tersedia di: https://www.outbreakobservatory.org/outbreakthursday-1/3/21/2019/the-global-rise-of-dengue-infectionsGo to https://www.outbreakobservatory.org/outbreakthursday-1/3/21/2019/the-global-rise-of-dengue-infections, diakses pada 19 Maret 2024.
  2. https://www.mdpi.com/1999-4915/14/2/219Go to https://www.mdpi.com/1999-4915/14/2/219 diakses pada 19 Maret 2024.
  3. https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/infografis/informasi-terkini-dbd-hingga-minggu-ke-8-2024Go to https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/infografis/informasi-terkini-dbd-hingga-minggu-ke-8-2024, diakses pada 19 Maret 2024.
  4. dr. Imran Pambudi, MPHM, Update Program Dengue, 21 Maret 2024.
  5. https://www.nature.com/scitable/topicpage/dengue-transmission-22399758/Go to https://www.nature.com/scitable/topicpage/dengue-transmission-22399758/ diakses pada 18 Maret 2024.
  6. https://www.nea.gov.sg/media/nea-vox/index/what-is-the-risk-of-getting-dengue-at-nature-areas-compared-to-residential-areas-can-all-mosquitoes-transmit-dengue-in-singaporeGo to https://www.nea.gov.sg/media/nea-vox/index/what-is-the-risk-of-getting-dengue-at-nature-areas-compared-to-residential-areas-can-all-mosquitoes-transmit-dengue-in-singapore diakses pada 18 Maret 2024.
  7. https://www.cdc.gov/dengue/resources/vectorcontrolsheetdengue.pdfGo to https://www.cdc.gov/dengue/resources/vectorcontrolsheetdengue.pdf diakses pada 18 Maret 2024.

VV-MEDMAT-103224 | March 2024